Rabu, 16 April 2014

#Rencana

Kita hanya berencana dan menulis semua mimpi dan harapan. Iya,   merencanakan keberhasilan adalah merencanakan hari esok.  Hidup tanpa rencana adalah merencanakan kegagalan.
Akhir – akhir masa kuliah dan sedang dalam tugas akhir dengan sejuta rencana yang matang menurutku adalah  kelegaan tersendiri. Saya tidak takut lagi akan masa depan, tidak shock future seperti empat tahun lalu. (2006-2010).
Segalanya seperti tersedia didepan dengan jelas, malah sekarang jadi Shock present akibat masalah keuangan yang tak terkendali (minta uang terus sama ortu) rasanya uang tak pernah cukup padahal saya bukan tipe Shopaholic BGT, Palingan juga beli makanan.

J yah… banyak hal tak terduga membersamai hidup ini. Terlalu banyak hal yang harus dihadapi dalam hidup ini, Terlalu banyak urusan yang hasus diselesaikan.dalam hidup ini.

Dengan merencanakan hari Esok bukan berarti mendahulukan takdir Allah. Tapi lebih memberi kanal agar air (mimpi) kita tidak merembes kemana – mana dia akan terus mengalir , terus mengalir sampai ke laut.
 Mimpiku dibatasi oleh ruang dan waktu.
’’ kak rencananya setelah ini mau kemana? Pesan pendek dari Amel, saudari yang sudah kuanggap sebagai adik sendiri. saya tentu saja membalasnya dengan cepat kilat, tanpa harus berfikir lagi, jawaban yang sudah saya pikirkan  semalam suntuk *Segitunya.
Insha Allah setelah ini, pulang kampung, apply for job selama 2 tahun  agar bisa mendaftar beasiswa S2 Luar Negeri. Dalam penantian kuliah S2 itu jika ada pria yang Sholeh datang melamarku. Aku akan menerimanya.
 ….. Asiikk…amin kak,,, Dibalas Amel..

*diujungmalam.#tugas Akhir
Makassar,16 April 2014. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar