Sabtu, 31 Mei 2014

Hukum Berteman




Baik adalah : sifat dasar yang melekat pada diri setiap orang , alamiah. Sedang karakter adalah sifat seseorang yang terkondisikan. Misalnya jika dia membiasakan diri  untuk sifat – sifat tertentu.  Karakter adalah suatu kebiasaan yang sudah dilakukakn berulang – ulang tanpa disadarinya menjadi sesuatu hal yang melekat padanya. Karakter bisa diusahakan, dilatih. 

Bagaimana kita menilai sebuah hubungan pertemanan? Atau kalau bukan berteman hubungan kita dengan orang lain? Jawabannya sebenarnya subjektif. Tapi karena kehidupan ini harus disikapi maka sikap saya Yah, dari bagaimana dia bersikap pada kita tentunya. Kalau dia baik pada kita tentu kita akan berlaku baik pula padanya. Saya pikir baik adalah sifat dasar manusia dan baik akan berubah makna tergantung  jika sifat baik itu  dihadapkan dengan latar belakang ekonomi, sosial, budaya, politik. Ah, sejauh itu pikiranmu ? tentu saja, sekarang saya belajar untuk memandang sesuatu dari hal yang kadang terkesan tidak penting, remah- temeh.  Batu bata, kerikil, pasir  pada awalnya bukan sesuatu yang berarti  namun menjadi penting  untuk fondasi bangunan yang kokoh. 

Kembali ke hubungan antara manusia, sifat baik  dan hal – hal lain yang mengikutinya. Kita tidak bisa menilai seseorang pada awalnya saja,  bahkan bertahun – tahun. Tapi kita bisa menilai seseorang dengan tindakan – tindakan yang dia ambil.  Punya banyak teman itu baik, malah sangat dianjurkan dari teman kita bisa menilai siapa kita. Yang menjadi penting dalam berteman adalah bukan teman kita tapi diri kita, siapa kita! 



1.       Perbaiki niat, dalam setiap membangun hubungan pertemanan. Bukan karena teman kita  ‘’ ada apanya’’ tapi karena kita adalah mahluk sosial.
2.       Tulus. Tulus itu bukan lugu atau bodoh. Tapi tulus adalah segala kebaikan yang dilakukan bukan untuk menyenangi orang lain tapi untuk menyenangi diri sendiri. Awalnya akan susah apalagi jika kita tau teman kita jahat. Jahat menurut versi kita. Tetapi karena dari awal kita mengkondisikan sifat kita adalah tulus. Maka  akan menerima segala konsekweksinya. Ketulusan selalu membawa hal – hal yang baik juga.
3.       Buang Ego. Sama  halnya  dengan sifat baik. Egois juga adalah sifat dasar manusia. alamiah. Tapi karena kita mahluk sosial kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain. Pandai – pandai saja menempatkan diri.

Bukan karena kita lagi susah lalu memanfaatkan teman.
Bukan karena kita punya banyak uang lalu kita manfaatkan teman.
Bukan karena teman,
tapi kita sendiri yang harus punya sikap dalam berteman karena dengan begitu teman yang jahat juga akan respect.
Teruslah berteman, teruslah berbuat baik !

Selasa, 20 Mei 2014

HIkmah

Kebahagiaan jasmani pada sedikitnya makan, kebahagiaan jiwa pada sedikitnya dosa, kebahagiaan hati pada sedikitnya ketergantungan, dan kebahagiaan lidah pada sedikitnya percakapan.
Yang berbahagia adalah yang selalu melihat sisi indah sesuatu. Kalau malam gelap, ia memandang keindahan bulan, kalau bulan tak nampak, ia mengamati keindahan bintang, kalau terbakar oleh terik matahari dia bersyukur bahwa terangnya menghapus kegelapan, dan bila matahari terbenam, maka ia menikmati angin malam yang menyentuhnya.(Quraish Shihab)


Sabtu, 17 Mei 2014

Belajar !!!



Jika anak anda lulus ujian sekolah dengan nilai tertinggi, atau menjadi juara dalam sebuah perlombaan, lebih penting memberikan apresiasi dengan pujian atas usaha dan perjuangan yang telah ia lakukan. Bukan fokus pada hasil akhirnya.
"Luar biasa, kamu telah berjuang dengan sungguh-sungguh, wajar kalau kamu bisa mendapatkan nilai tertinggi".
"Subhanallah, ayah dan ibu bangga melihat jerih payah usaha kamu untuk meraih prestasi ini".
Apresiasi seperti itu bisa diberikan tanpa menunggu anak menjadi juara. Bahkan jika anak tidak juara pun layak mendapatkan apresiasi atas kerja keras yang telah ia lakukan.
Penting bagi anak untuk meyakini keharusan proses yang baik, berupa usaha, kerja, perjuangan, dedikasi, semangat dan doa.
Penting bagi anak untuk lebih berorientasi pada proses, bukan pada hasil.
Penting bagi anak untuk meyakini bahwa kebahagiaan, kemuliaan, kesuksesan itu ada dalam bagusnya proses, bukan semata pada hasil.
Dengan keyakinan itu anak akan lebih giat berusaha, semangat berjuang, dan tidak putus asa jika suatu ketika tidak berhasil mencapai cita-citanya.

Minggu, 04 Mei 2014

Berhenti, Memerintah

"Pemimpin sejati melayani. Melayani orang-orang. Melayani minat terbaik mereka. Dalam  memimpin, mereka tidak selalu bertindak populer, dan tidak juga selalu mengesankan. Tetapi
pemimpin sejati selalu dimotivasi oleh kepedulian kasih dibandingkan hasrat kejayaan pribadi dan mereka pun bersedia membayar harganya" - Eugene B. Habecker

Dear Rima
pemimpin yang baik, Memimpin yang efektif bukanlah mengenai bagaimana memerintah anak
buah. Semua orang pun bisa melakukan hal itu jika diberi kekuasaan. Memimpin yang efektif adalah sebuah
seni melayani. Pemimpin yang memiliki banyak pengikut adalah pemimpin yang melayani.

Menurut pakar kepemimpinan John C. Maxwell, untuk menjadi orang besar kita harus mau menjadi yang paling kecil dan juga pelayan bagi orang lain. Layanilah orang lain dengan melakukan apa yang kita minta lakukan pada orang lain. Bersedia menyingsingkan lengan baju kita untuk bekerja.  Otomatis Anda akan menjadi contoh bagi karyawan atau pengikut Anda. Dengarkan aspirasi karyawan Anda dan berempatilah pada mereka. Empati Anda akan menimbulkan rasa hormat mereka terhadap Anda, serta memberikan
pertumbuhan pada diri Anda dan pengikut Anda.

Jadilah mentor mereka. Menjadi mentor adalah bagaimana kita mengubah seseorang menjadi seseorang yang
lebih baik lagi. Fokuslah juga pada solusi permasalahan, bukan pada kesalahan karyawan Anda. Formulasikan rencana tindakan Anda untuk mengatasinya.

Jika Anda ingin menjadi pemimpin pada tingkat tertinggi, bersedialah melayani orang yang paling rendah.  


_Ahira

Kekuatan Mimpimu, kenyataan Hidupmu

Rima, Kekuatan Mimpimu, Kenyataan Hidupmu
"Masa depan adalah milik siapa yang
percaya pada keindahan mimpi mereka"

Dear Rima,

Mimpi bukanlah milik orang-orang besar saja atau orang-orang yang Anda
anggap sudah ditakdirkan sukses.
Mimpi bisa diraih siapa saja. Dimulai dari terwujudnya sebuah mimpi kecil.
Anda pun menjadi percaya, mimpi besar pun dapat Anda raih. Semuanya dimulai
dari keberanian bermimpi dan mempercayai mimpi.
Seperti seorang teman, ia sebenarnya karyawan biasa yang sudah lama
memimpikan pergi ke Italy, karena ia adalah fans tim sepakbola Italy dan
makanan Italy.
Jika dihitung secara matematis, gajinya tidak mencukupi untuk membayar tiket pesawat dan akomodasi di sana. Tabungannya juga tidak cukup sebagai jaminan untuk keluarnya visa dari kedutaan Italy. Tapi inilah kekuatan mimpi.
Siapa sangka, seorang kenalannya tahun lalu mengajak ia menjadi seorang pembimbing summer camp anak-anak Indonesia di musim liburan ini. Negaranya boleh ia pilih sendiri. Dan tentu saja,negara pilihan pertamanya adalah Italy.
Setelah melalui proses wawancara dan menunggu selama 1 tahun karena penuhnya  posisi tersebut, ia pun diterima sebagai pembimbing. Ia pun terbang dan tinggal selama 1 bulan di Italy, tanpa perlu mengeluarkan biaya, malah mendapatkan uang saku!

_Ahira

Rima Kendalikan Emosi, Kendalikan Sukses



"Emosi Anda adalah budak dari pikiran
Anda dan Anda adalah budak dari emosi
Anda" - Elizabeth Gilbert

Dear Rima,
Manusia hanya punya dua pilihan ketika bicara emosi. Mengendalikan emosi atau justru sebaliknya dikendalikan olehnya.
Emosi dapat berdampak pada karir Anda. Seperti yang dialami pegolf legendaris Bobby Jones. Jones adalah pegolf dengan kemampuan yang luar biasa. Ia mulai bermain golf di usia 5 tahun di tahun 1907. Sebelum berusia 12 tahun, ia telah berhasil memperoleh angka di bawah par, sebuah keberhasilan yang tidak dapat dicapai oleh sebagian besar pemain golf sepanjang umur hidupnya bermain golf. Pada usia 14 tahun, ia mendapat kualifikasi untuk mengikuti kejuaraan golf amatir Amerika Serikat. Ternyata Jones tidak berhasil menang dalam acara itu, karena ia sering kehilangan kendali emosinya dan tidak mampu bermain baik. Sampai-sampai ia dijuluki club thrower atau orang yang suka melempar tongkat golf.
Seorang pegolf lebih senior yang dipanggil Grandpa Bart memberinya nasihat. "Kau takkan pernah menang kalau kau tidak dapat mengendalikan emosimu." Jones menerima nasihat ini dan mulai belajar mendisiplinkan emosinya.
Pada usia 21 tahun, Jones mulai berkembang dan selanjutnya menjadi pemain golf terbesar dalam sejarah. Ia pensiun dari golf pada usia 28 tahun setelah memenangi  Grand Slam golf. Grandpa Bart mengomentarinya, "Bobby berusia 14 tahun ketika ia menguasai permainan golf, tetapi baru pada usia 21 tahun ia mampu menguasai diri sendiri."
Rima, jangan biarkan karir Anda yang tengah menanjak rusak hanya gara-gara emosi.

_Ahira



Sabtu, 03 Mei 2014

#Idealis Penyelaras


Tipe Idealis Penyelaras dikenali dari kepribadiannya yang kompleks dan memiliki begitu banyak pemikiran dan perasaan. Mereka orang-orang yang pada dasarnya bersifat hangat dan penuh pengertian. Tipe Idealis Penyelaras berharap banyak pada diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang sifat-sifat manusia dan seringnya menilai karakter dengan sangat baik. Namun mereka lebih sering menyimpan perasaan dan hanya mencurahkan pemikiran serta perasaan mereka kepada sedikit orang yang mereka percaya. Mereka sangat terluka jika ditolak atau dikritik. Tipe Idealis Penyelaras menganggap konflik sebagai situasi yang tidak menyenangkan dan lebih menyukai hubungan harmonis. Namun demikian, jika pencapaian sebuah target tertentu sangat penting bagi mereka, mereka dapat dengan berani mengerahkan seluruh tekad mereka hingga cenderung keras kepala.

Tipe Idealis Penyelaras memiliki fantasi yang hidup, intuisi yang nyaris seperti mampu membaca masa depan, dan seringkali sangat kreatif. Begitu berkutat dengan sebuah proyek, mereka melakukan segala daya upaya untuk mencapai tujuan-tujuan mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka sering membuktikan diri sebagai pemecah masalah ulung. Mereka suka mendalami hingga ke akar permasalahan dan memiliki sifat ingin tahu alamiah serta haus akan pengetahuan. Pada saat bersamaan, mereka berorientasi praktis, terorganisir dengan baik, dan siap menangani situasi-situasi rumit dengan cara terstruktur dan pertimbangan matang. Ketika mereka berkonsentrasi pada sesuatu, mereka melakukannya dengan seratus persen – mereka sering begitu terbenam dalam sebuah pekerjaan sehingga melupakan hal lain di sekitar mereka. Itulah rahasia kesuksesan profesional mereka yang seringkali gilang gemilang.

Sebagai pasangan, tipe Idealis Penyelaras setia dan dapat diandalkan; hubungan permanen sangat penting bagi mereka. Mereka jarang jatuh cinta hingga mabuk kepayang dan juga tidak menyukai hubungan-hubungan asmara singkat. Kadang-kadang mereka sulit menunjukkan rasa sayang mereka dengan jelas sekalipun perasaan mereka dalam dan tulus. Dalam hal lingkaran pertemanan, semboyan mereka adalah: sedikit berarti lebih banyak! Sejauh menyangkut kenalan baru, mereka hanya dapat didekati hingga jarak tertentu; mereka lebih suka mencurahkan tenaga ke dalam pertemanan akrab yang jumlahnya sedikit. Tuntutan mereka kepada teman dan pasangan mereka sangat tinggi. Karena mereka tidak menyukai konflik, mereka akan diam sejenak sebelum menyuarakan masalah-masalah yang tidak memuaskan dan, ketika melakukannya, mereka berusaha sangat keras untuk tidak menyakiti siapa pun karenanya.


Jumat, 02 Mei 2014

#Menjadi Penyayang



Karena segala  sesuatu itu berdiri sendiri. Maka menjadi penyayang juga berdiri sendiri yang harus di usahakan. Kalau ada orang yang merasakan kasih sayang kita. Maka orang terdekatlah yang harus merasakan kasih sayang itu terlebih dahulu,  kalau orang lain merasakan Cinta Kita, Maka orang terdekatlah yang harus merasakan Cinta Kita terlebih dahulu.  Kalau orang lain merasakan kebaikan kita. Maka orang terdekatkah yang harus merasakan kebaikan kita terlebih dahulu. 

Yaya, masih dengan seragamnya mengetuk kamarku. Karena kamar yang jarang dikunci itu, langsung saja dibukanya.  Aku masih berselimut. Pagi ini hujan dan aku kedinginan. Yaya menitipkan Laundrinya karena pagi ini ia berencana pulang kampung. Aku hanya tersenyum dan mengangguk lalu tidur lagi. 

Yaya, Aku mengenalnya tahun 2012 lalu, teman kos samping kamarku. Perkenalan kami waktu itu juga terjadi di pagi hari. Saat dia meminjam Strika dikamarku. Kupikir Dia lebih tua dariku karena sudah bekerja. Saat aku panggil kaka, dia bertanya tahun kelahiranku dan ternyata aku lebih tua tiga tahun darinya. Hahah… perkenalan yang lucu. Tapi sejak itu kami menjadi sahabat.  Dia mudah sekali membaca fikiranku. Dia bukan punya sisi paranormal tapi hatinya begitu peka. Hatinya lembut sekali. Mungkin karena itu Yaya begitu penyayang. Dia sedikit posesif tapi masih normal. Betapa dia manusia biasa yang punya sifat setengah dewa. Mungkin aku terlalu berlebihan dengan pujian itu. tapi memang begitu adanya. Yaya memang pernah marah, tapi memang marah pada tempatnya. 

Manusia adalah kompilasi dari  sifat baik dan jahat. Mungkin karena itu Manusia disebut mahluk yang sempurna sekaligus yang tak sempurna.  Sempurna karena dalam diri manusia bersemayam sifat Angel dan Devil. Jangan Tanya Angel bagaimana rasanya marah karena Angel hanya diciptakan untuk satu sifat saja. sifat kebaikan. Dan jangan Tanya Devil tentang kebaikan karena yang dia rasakan hanya amarah. Mereka tak sempurna seperti manusia. Sempurna manusia karena Kedua sifat itu menyatu dalam dirinya, berebut untuk saling mendominasi. Kadang manusia bisa baik seperti angel dan saat yang lain bisa berubah menjadi Devil. Tak Sempurna manusia karena sifat – sifat itu tidak bekerja secara otomatis seperti angel yang baik dan Devil yang jahat. Sifat – sifat itu harus dia usahakan sebagai identitas dirinya. Dia butuh proses untuk menjadi manusia. Proses menjadi penyayang atau pendendam.   

Aku memang bukan Yaya yang berhati lembut dan Penyayang itu. tapi Aku harus belajar darinya karena aku juga manusia. aku manusia yang sedang berproses menjadi penyayang.