Rabu, 16 April 2014

Dasar-Dasar Pendidikan Anak Menurut Platon

hikmah itu berserakan dimana - mana sekalipun dari mulut musuh,,,,tapi bukan berarti hikmah dibawah ini dari musuh yah... saya hanya mau menyimpannya sebagai referensi.:)

diambil dari fb pak Alfathri Adlin  Dasar-Dasar Pendidikan Anak Menurut Platon
===================================
Diterjemahkan oleh Tessa Sitorini
Platon banyak mencurahkan perhatiannya kepada pendidikan anak sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karenanya ia berpendapat bahwa pendidikan anak seharusnya menjadi tanggung jawab negara (Republic, 2, 376)dimana setiap anak wajib mendapatkan pendidikan yang layak. Selanjutnya negara sepatutnya mengelola dengan baik pembiayaan untuk para pendidik serta semua staf yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan. (Laws, 7, 764, 804, 813)
Prinsip dasar pendidikan anak menurut Platon adalah bahwa anak tidak dididik untuk dijadikan komoditas kehidupan semata dimana pendidikan berorientasi pada pemenuhan suplai tenaga kerja dan dengan demikian manusia dibentuk tidak ubahnya seperti robot-robot yang dipersiapkan untuk menjadi budak-budak mesin industri dalam kehidupan. Dalam jargon umum yaitu: sekolah tinggi – dapat kerja dengan gaji bagus – berkeluarga – membangun kemapanan kehidupan dan mati dalam keadaan sejahtera. Menurut Platon pendidikan selayaknya untuk menghasilkan henersai yang mempunyai hasrat untuk menjadi perfect citizen, dalam arti orang yang mengerti fungsi dan peranan dirinya dalam masyarakat. (Laws, 1, 643). Selanjutnya Platon juga menekankan pendidikan budi pekerti di atas pendidikan logika, dengan mengatakan bahwa “Education is thus the correct channeling of pains and pleasures” (Laws, 2, 653) yang bertujuan untuk mempertahankan sifat-sifat baik yang ada dalam diri anak dan kemudian mengembangkannya. (Republic, 3, 398, 401)
Pendidikan Prenatal dan Usia Balita
Platon merekomendasikan pendidikan jiwa dan raga manusia dimulai sejak anak di dalam rahim, salah satunya dengan menyarankan kegiatan jalan kaki bagi para wanita hamil. Selain itu disarankan bagi anak usia balita agar melakukan banyak kegiatan fisik yang berfungsi sebagai penyeimbang bagi perkembangan jiwanya. (Laws, 7, 758, 759)
Storytelling
Dalam pandangan Platon kegiatan storytelling menempati peranan utama dalam pembentukan karakter anak dan kegiatan ini sebaiknya sudah dimulai sejak dini bahkan sebelum anak diperkenalkan dengan pendidikan fisik. Cerita yang disuguhkan kepada anak hendaknya yang bersifat legenda kepahlawanan. Hindarkan memperkenalkan anak dengan cerita yang menakutkan, seperti kisah monster, kengerian neraka atau kutukan dsb untuk menghindari anak menjadi bersifat penakut. Karena anak seharusnya dilatih untuk menjadi pemberani dan bebas dari takut akan kematian. (Republic, 2, 377, 383)
Aktivitas Bermain
Platon percaya bahwa karakter anak akan terbentuk saat ia bermain. Di sisi yang lain orang tua juga harus menekankan disiplin dalam kadar yang tepat dan bukan untuk mengintimidasi anak dan juga tidak membiarkan anak tenggelam dalam kesenangan bermain. (Laws, 7, 792). Anak yang terlalu dimanja dengan kemewahan hidup akan membuatnya tumbuh menjadi bertemperamen buruk dan irritable, kemudian dalam perkembangannya ia akan mengalami kesulitan ketika harus berkonfrontasi dengan kenyataan pahit dalam kehidupan. (Republic, 3, 395)
Para pendidik dianjurkan untuk menyediakan bermacam model permainan yang bisa menyalurkan bakat dan potensi anak yang berkaitan dengan aktivitas yang akan mereka tekuni di saat mereka dewasa. Platon menyarankan agar anak-anak dibiarkan bermain bersama, walaupun demikian sudah mulai dikenal pemisahan jenis kelamin sejak anak berusia 6 tahun, tapi baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kegiatan yang sama seperti menunggang kuda, memanah, danca ataupun permainan gulat (untuk mengembangkan kekuatan dan ketahanan fisik).
Permainan anak sangat diperhatikan oleh Platon, karena menurutnya permainan yang anak-anak lakukan di masa kecil berperan penting untuk pembentukan hukum dalam negara. (Laws, 7, 795-797)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar