Jumat, 06 September 2013

The Reason To Life







saya selalu punya mereka dalam setiap fase kehidupanku, orang –orang yang saya sebut sahabat dan saya percaya sahabat itu tidak hanya satu tapi bisa dua, tiga bahkan lebih. Mereka tidak hadir bersamaan disampingku. Mereka hadir satu persatu, mengisi lembaran diary yang selalu kuganti karena penuh terisi. 

Ada sahabatku yang seperti daratan. Daratan itu kalau dilihat dari atas bagaikan permadani bumi. Lapang sekali sama seperti sahabatku ini hatinya cantik, lapang sekali. Ada yang seperti gunung terlihat gagah dan sulit ditebak setiap likunya, mengajarkanku kesabaran, ada yang seperti lautan teduh meneduhkan.
Lalu ada orang – orang yang mendaki hingga kepuncak gunung lalu turun lagi. Ada yang menyelam hingga dasar lautan lalu naik lagi, yang tinggal di darat berpetualang dengan alam lalu balik lagi. Dulu saya bertanya untuk apa semua itu kalau pada akhirnya kita tidak akan kembali (setelah nonton film : Sanctum, The lonely Place to Die dll) belakang saya tau jawabanya adalah itu alasan hidup untuk mengenal dirinya dan cara terbaik mengenal penciptanya. 


Saya memang belum menjelajahi daratan seutuhnya, mendaki gunung sampai kepuncak dan menyelami lautan hingga yang tersisa hanya rongga – rongga udara. Tapi Sahabat – sahabatku seperti daratan, gunung dan lautan semakin didaki, diselami, dijelajahi saya menemukan siapa diri ini dan itu adalah alasan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar