Selasa 18 oktober 2011
LOKAKARYA MASA DEPAN HUBUNGAN RI – AFRIKA
SOFT POWER DIPLOMACY MELALUI PENDEKATAN EKONOMI DAN BUDAYA
‘’DUKUNGAN’’
(Sebenarnya informasinya tidak terlalu jelas). Senin. Ibu puspa ‘’ kalaw kalian tidak ada kuliahnya besok .. ikut seminar DEPLU....kata beliau mengakhiri perkuliahan bahasa Inggris Profesi 2 gedung C 202. (Datar)
Selasa. matakuliah kewirausahaan tidak masuk pak Sugeng keluar kota. Jarum jam menunjukkan pukul 09.00 pagi. Saya teringat Ibu puspa. Bergegas mencari informasi. Ria menghubungi Pak dede (Ketua Prodi). Kami Agak ragu dengan keputusan, tapi beliau Beliau (pak Dede) meyakinkan Kami ‘’pergi saja tidak apa-apa... Sms teman-temanmu....’’! . yah... dalam situasi seperti itu yang kami butuhkan adalah dukungan. Kalaw saya sendiri mungkin tlah mengurungkan niat.( dukungan sahabat, orang2 terdekat adalah kekuatan).
diGedung Ipteks Unhas Acara itu berlangsung. Ada lima pembicara (seharusnya saya catat nama2 mereka. ..tidak terfikirkan.) dan 2 orang penanggap. Salah satunya Ibu Puspa. Dan sebagai moderator acara Dubes Indonesia – Afrika Bapak Sanusi.
Materi yang dipresentasikan (yang sempat saya tulis)
Point:
LOKAKARYA MASA DEPAN HUBUNGAN RI – AFRIKA
SOFT POWER DIPLOMACY MELALUI PENDEKATAN EKONOMI DAN BUDAYA
‘’DUKUNGAN’’
(Sebenarnya informasinya tidak terlalu jelas). Senin. Ibu puspa ‘’ kalaw kalian tidak ada kuliahnya besok .. ikut seminar DEPLU....kata beliau mengakhiri perkuliahan bahasa Inggris Profesi 2 gedung C 202. (Datar)
Selasa. matakuliah kewirausahaan tidak masuk pak Sugeng keluar kota. Jarum jam menunjukkan pukul 09.00 pagi. Saya teringat Ibu puspa. Bergegas mencari informasi. Ria menghubungi Pak dede (Ketua Prodi). Kami Agak ragu dengan keputusan, tapi beliau Beliau (pak Dede) meyakinkan Kami ‘’pergi saja tidak apa-apa... Sms teman-temanmu....’’! . yah... dalam situasi seperti itu yang kami butuhkan adalah dukungan. Kalaw saya sendiri mungkin tlah mengurungkan niat.( dukungan sahabat, orang2 terdekat adalah kekuatan).
diGedung Ipteks Unhas Acara itu berlangsung. Ada lima pembicara (seharusnya saya catat nama2 mereka. ..tidak terfikirkan.) dan 2 orang penanggap. Salah satunya Ibu Puspa. Dan sebagai moderator acara Dubes Indonesia – Afrika Bapak Sanusi.
Materi yang dipresentasikan (yang sempat saya tulis)
- Soft Power Diplomacy : Refleksi Nilai-Nilai konfrensi Asia – Afrika Bagi Pemajuan Hubungan Indonesia – Afrika oleh: Djismun Kasri
- Pemanfaatan fasilitas AGOA (Afrika growth and oppotunity Act) sebagai upaya perluasan pasar non – tradisional Afrika. Oleh : Dr Siswo Pramono. Kepala pusat pengkajian pengembangan kebijakan pada kawasan Asia Afrika.
Point:
- Untuk negara negara berkembang yang diperlukan adalah soft power diplomasi.
- Asia Afrika kekuatan moral dunia.
- Sama halnya manusia yang membutuhkan dukungan. Negarapun demikian perbaiki kesan kita terhadap sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar