Minggu, 14 Juni 2015

Benang Merah.


Sejatinya kehidupan itu tak pernah berakhir,  kehidupan  mempunyai dua ruang  dengan dimensinya yang berbeda. Ruang kreasi dan ruang menikmati kreatifitas itu. Anggap saja kita sedang berkreasi merajut  benang merah, membuat pintalan garis lurus lalu berjalan diatasnya. 

Dalam bahasa agama menyebutnya  dunia dan akhirat.Mengingat  ungkapan Abdullah bin Amr bin al-Ash, Bekerjalah untuk duniamu seakan – akan engkau akan  hidup selamanya dan bekerjalah untuk  akhiratmu seakan – akan engkau akan mati besok. 

 Mengapa harus membuat benang merah? Karena kehidupan punya batas waktu, maka  kita harus punya pilihan hidup
Mengapa harus punya pilihan hidup? Agar hidup bisa dimaknai
Mengapa hidup harus dimaknai ? Karena pemaknaan atas hiduplah yang membedakan manusia dengan hewan.
Lalu, bagaimana memutuskan dari banyaknya pilihan hidup  agar tidak hanya memberi makna tetapi dengan pemaknaan itu membuat kita lebih banyak  berbuat agar bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi untuk sesama.
Dari sekian banyak aktifitas yang kita lakukan. Carilah yang paling sering dilakukan  dan yang paling disukai. lalu fokuslah.

 Benang Merah  adalah kontibusi apa yang akan kita kreasikan didunia lalu bisa dinikmati di akhirat.  

Semoga.


Fakfak 14 Juni 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar