
Makassar buat saya sudah I am in love. Kota yang langsung kusebut saat
bapak bertanya tentang kota pilihan untuk meneruskan sekolahku di akhir
ujian sekolah menengah atas, Kota yang hanya kutahu dari cerita bapak
tentang seorang anak perempuan pemilik restoran yang karenanya akupun
diberi nama Rima, anak pertama bapak. Kota yang setiap sudutnya akan
terlihat menara azan, tidak terlalu susah menemukan tempat beribadah,
di pasar, di mall bahkan di cafe sekalipun. Betapa masa – masa menyelam
dalam diri kutemukan disini. Di kota ini. Kota yang memperkenalkanku
pada dunia dan siapa diriku.
Kelahiran dan kematian hanya punya
sekali kesempatan dalam hidup. Tapi selama rentang hidup itu, kita punya
kesempatan berkali – kali untuk menemukan tempat – tempat yang
membentuk kita dan akhirnya dengan yakin mengatakan this is me !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar