Jumat, 24 Oktober 2014

High Heels



To something wear, comfortable is my priority. Salah satunya adalah sepatu, Saya susah sekali mendapatkan sepatu yang nyaman di kaki. Di kelas HI  matakuliah simulasi sidang  mengharuskan menggunakan high heels. Beberapa high heels yang kupersiapkan untuk matakuliah simulasi sidang hanya bisa membuatku duduk di tempat tak bisa kemana – mana selalu lepas walaupun ukurannya sudah pas dengan ukuran kaki, bahkan saya memilih sepatu yang ada pengikatnya dipergelangan kaki namun tetap  tidak  berhasil. Saya sempat berfikir jangan – jangan ada masalah dengan struktur kakiku, mengapa teman – teman dengan mudah berlenggok dengan high heelsnya sedang saya selalu copot dari kaki. Jadi setiap matakuliah sidang,  sepatu high heelsku hanya sebagai pemanis kaki disaat duduk. Iya, hanya duduk dan melepaskannya saat berjalan. Hingga suatu hari ada sepasang high heels membuatku mematahkan semua argument  tentang struktur  kakiku yang bermasalah. 

Hari itu kamis, 16 oktober  2014 saat namaku di sebut : Rima Nirmalasari Rumata S H Int. High heels itu membantuku berjalan, meyakinkan diriku selangkah demi langkah menuju altar  untuk disematkan kalung piagam wisudawan. Kamu tahu bagaimana perasaanku hari itu? saya tidak berderai airmata tapi detak jantung berdetak lebih banyak, lebih cepat, lebih kuat dan saat melangkahkan  saya merasakan ada kegugupan tersendiri bukan karena high heelsnya tapi hari itu dimana semua teori – teori yang kupelajari  seakan  menuntutku, hari itu adalah hari dimana saya harus siap melangkah.

Bagiku gelar yang kudapat hari itu ibarat high heels yang sudah lama kucari dan persiapkan dengan susah payah untuk membantuku berjalan dengan percaya diri. Menjadi perempuan yang tenang dan dewasa.Gelar sarjana yang didapat dengan susah payah adalah suatu kebanggaan tersendiri. Prestigious. mungkin boleh berbangga. Tapi fungsinya seperti  high heels sebagus dan sementereng apapun, tempatnya selalu dipaling bawah, paling dasar di injak  injak. Walaupun tempatnya paling bawah  dia bisa menjadi salah satu penentu langkah. 

Gelar jika hanya sebagai pemanis nama,  saya seperti menggunakan  high heels yang hanya akan merasa kesakitan setiap melangkah. Tapi jika gelar itu sebagai sebuah pengukir  nama, saya seperti menggunakan high heels yang  membantuku melangkah di jalanan penuh kerikil sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar