Jumat, 05 September 2014

Sang Senior

Ini bukan soal usia, soal seberapa banyak pengetahuan, seberapa banyak pengalaman tapi soal seberapa lama kita pada posisi tertentu dalam sebuah komunitas, seberapa duluan kita masuk dalam sebuah hirarki dan yang datang belakangan harus siap menjadi yunior seberapapun banyak pengalaman, pengetahuan dan apapun itu.

Pelajaran menarik yang dalam interaksi senior dan yunior. Adalah Kepatuhan. Patuh. seberapa nyamankah senior membuat sang yunior patuh pada aturannya? Seberapa hebatkah sang senior untuk harus dipatuhi? Seberapa terhormatnya sang senior untuk harus dihormati?. Tapi bagaimana menanam rasa nyaman itu?

Kepatuhan bukan sesuatu yang lahir dari doktrin tentunya tapi lahir dari sebuah interaksi hati saling percaya, saling menerima, saling mendukung, saling menghormati, saling memberi masukan, saling mendengar. Karena kepatuhan adalah komunikasi timbal balik bukan searah.

Wah, susah juga jadi senior maupun yunior kalau kata ‘’saling’’ sudah tidak menyelinap di sanubari masing- masing.

senior memang harus dihormati dan dikritik. Yunior harus patuh pada senior tentunya untuk hal – hal yang baik. Posisi kita pada predikat senior dan yunior tidak terlalu penting. Karena itu hanyalah label. Pribadi kitalah yang harus mengisi label itu dengar kadar agar berkualitas. kadar kualitas itu adalah serangkaian kesederhanaan dan kejujuran sikap. boleh jadi kapasitas yunior lebih hebat dari Senior tapi yunior akan selalu menghormati seniornya dan kalaupun seniornya lebih hebat dari yuniornya sikapnya akan selalu menghormati yuniornya.

Tapi tidak semua punya sikap seperti itu kan? pastikan kita yang harus punya sikap seperti itu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar