Saya belum sampai pada
buku – buku psikologi yang menjelaskan secara gamlang hubungan antara Usia dan
perilaku seseorang. Tulisan ini hanya berdasarkan
pengamatan pribadi. Betapa susahnya manusia menguasai dirinya, Yang saya lihat
usia sebenarnya tidak selalu berbanding lurus dengan etika seseorang. Sampai manusia itu menjadi orang
tua. Menjadi orang tua yang baik tidak hanya dengan pengalaman dan sekolah yang tinggi, tetapi
kemauan selalu memperbaiki diri
sendiri.
Banyak Film – film yang
bercerita tentang hubungan orang tua dan anak. Salah satunya saya belajar dari
Film ‘’ I am Not Stupit too dan Beautiful Rain’’. Bahwa, jika Kondisi lingkungan sangat berpengaruh
pada perilaku anak. Anak –anak yang
lahir di lingkungan aman sejahtera akan berbeda dengan anak – anak di
lingkungan perang. Namun Apapun kondisi
lingkungannya kaya, miskin, aman atau
rusuh. Kasih sayang orang tua akan menjadi amunisi untuk menyeimbangkan
perilaku tumbuh kembangnya. Cinta orang tua adalah obat mujarab bagi tumbuh
kembang anak, kehangatan orang tua adalah fondasi bagi anak – anak agar mereka
bisa tangguh hidup dalam kondisi apapun. Definisi kasih sayang, cinta, dan kehangantan orangtua
pada anak bukan mengikuti semua keinginan anak tapi mengarahkan meraka menjadi anak – anak yang kuat secara spiritual, menghormati orang lain
bertanggungjawab dan penuh keberanian.
Betapa Usia 1- 5 tahun
adalah usia awal menapaki perjalanan kehidupan seorang anak kelak. Apa yang harus saya lakukan ?
1.
Ajari anak kebaranian
2.
Kejujuran
3.
Sopan santun
4.
Kerapian
5.
Tanggungjawab
6.
Pengetahuan tentang uang.
Jika Usia 1 – 5 tahun = Usia yang masih kosong, di sinilah orang
tua bangun kebiasaan baik pada anak.
5 – 10 = anak – anak mulai mengerti dengan
lingkungannya. Sebagai orang tua memastikan kebiasaan baik anak terus
dilakukan.
10 -15 = usia seperti ini anak sudah mulai bertanya
sebab akibat. Sebagai orang tua, biasakan mereka dengan pertanyaan – pertanyaan
untuk melakukan sesuatu. Agar menumbuhkan nilai kesadarnnya terhadap sesuatu.
Maka Usia 15 – 22 = adalah usia yang didominasi oleh
emosi, emosinya sedang mencari titik keseimbangan. Jika usia sebelumyan sudah kuat nilai – nilainya. Mereka akan memiliki perilaku yang tidak mudah
terpengaruh, terbawa mood dan egois.
22 tahun hingga seterunya tinggal menikmati hentakan –
hentakan kehidupan. Sudah menjadi pribadi yang matang.
(ini catatan yang saya bold, saya
copipaste dari fbnya teman tapi lupa linknya, kalau ada yang merasa ini
tulisannya maafkan saya yah, ) Ketika
kita berada di tengah-tengah orang yang sudah mantap (cerdas dan bagus
kepribadiannya); bergaul-lah, dan perhatikan mereka,
cerdas-cerdas
sekali bukan?!
Tidak
ada lagi underestimate, suka menyindir yg menyakiti, memfitnah,
semua
bahasa yang dipakai enak, seru, santai saja dengan gaya ramahnya, tidak marah2,
dan asik-asik aja Belajar dari mereka!
Namun,
ketika kita di tengah-tengah orang2 yg tidak seperti itu,
bergaul
juga, tapi lebih banyak memperhatikan dan mendengar,
bahkan
kita akan lebih banyak belajar; untuk mengerti, sabar, dan memaafkan.
Subhanallah,
semua akan terasa lebih indah dan berarti apabila dihayati.
(Ini catatan lama, saya lupa siapa yang menulisnya.)
Jika seorang anak hidup dengan olokan, dia akan
menjadi pemalu (underestimate)
Jika seorang naka hidup dengan dorongan, dia akan
menjadi percaya diri.
Jika seorang anak hidup dengan keadilan, dia akan
bijak menjalankan keadilan.
Jika seorang anak hidup dengan penerimaan, ia akan
belajar mencintai dunia.
Dengan Cinta kehidupan akan menjadi indah,
Dengan Ilmu kehidupan menjadi mudah
Dengan iman hidup akan terarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar