Rabu, 25 Juni 2014

Menguasai Diri



Saya belum sampai pada buku – buku psikologi yang menjelaskan secara gamlang hubungan antara Usia dan perilaku seseorang. Tulisan ini hanya  berdasarkan pengamatan pribadi. Betapa susahnya manusia menguasai dirinya, Yang saya lihat usia sebenarnya tidak selalu berbanding lurus dengan etika seseorang. Sampai manusia itu menjadi orang tua. Menjadi orang tua  yang baik tidak hanya dengan pengalaman dan sekolah yang tinggi, tetapi kemauan selalu memperbaiki  diri sendiri. 

Banyak Film – film yang bercerita tentang hubungan orang tua dan anak. Salah satunya saya belajar dari Film ‘’ I am Not Stupit too dan Beautiful Rain’’.  Bahwa, jika Kondisi lingkungan sangat berpengaruh pada perilaku anak. Anak  –anak yang lahir di lingkungan aman sejahtera akan berbeda dengan anak – anak di lingkungan perang. Namun  Apapun kondisi lingkungannya  kaya, miskin, aman atau rusuh. Kasih sayang orang tua akan menjadi amunisi untuk menyeimbangkan perilaku tumbuh kembangnya. Cinta orang tua adalah obat mujarab bagi tumbuh kembang anak, kehangatan orang tua adalah fondasi bagi anak – anak agar mereka bisa tangguh hidup dalam kondisi apapun.  Definisi kasih sayang, cinta, dan kehangantan orangtua pada anak bukan mengikuti semua keinginan anak tapi mengarahkan meraka menjadi  anak – anak yang  kuat secara spiritual, menghormati orang lain bertanggungjawab dan penuh keberanian. 

Betapa Usia 1- 5 tahun adalah usia awal menapaki perjalanan kehidupan seorang  anak  kelak. Apa yang harus saya lakukan ?
1.      Ajari anak kebaranian
2.      Kejujuran
3.      Sopan santun
4.      Kerapian
5.      Tanggungjawab
6.      Pengetahuan tentang uang.

Jika Usia 1 – 5 tahun  = Usia yang masih kosong, di sinilah orang tua  bangun kebiasaan baik pada anak.
5 – 10 = anak – anak mulai mengerti dengan lingkungannya. Sebagai orang tua memastikan kebiasaan baik anak terus dilakukan.

10 -15 = usia seperti ini anak sudah mulai bertanya sebab akibat. Sebagai orang tua, biasakan mereka dengan pertanyaan – pertanyaan untuk melakukan sesuatu. Agar menumbuhkan nilai kesadarnnya terhadap sesuatu.
 
Maka Usia 15 – 22 = adalah usia yang didominasi oleh emosi, emosinya sedang mencari titik keseimbangan.   Jika  usia sebelumyan sudah kuat  nilai – nilainya.  Mereka akan memiliki perilaku yang tidak mudah terpengaruh, terbawa mood dan egois.

22 tahun hingga seterunya tinggal menikmati hentakan – hentakan kehidupan. Sudah menjadi pribadi yang matang.
(ini catatan yang saya bold, saya copipaste dari fbnya teman tapi lupa linknya, kalau ada yang merasa ini tulisannya maafkan saya yah, ) Ketika kita berada di tengah-tengah orang yang sudah mantap (cerdas dan bagus kepribadiannya); bergaul-lah, dan perhatikan mereka,
cerdas-cerdas sekali bukan?!
Tidak ada lagi underestimate, suka menyindir yg menyakiti, memfitnah,
semua bahasa yang dipakai enak, seru, santai saja dengan gaya ramahnya, tidak marah2, dan asik-asik aja Belajar dari mereka!
Namun, ketika kita di tengah-tengah orang2 yg tidak seperti itu,
bergaul juga, tapi lebih banyak memperhatikan dan mendengar,
bahkan kita akan lebih banyak belajar; untuk mengerti, sabar, dan memaafkan.
Subhanallah, semua akan terasa lebih indah dan berarti apabila dihayati.

 (Ini catatan lama, saya lupa siapa yang menulisnya.)
Jika seorang anak hidup dengan olokan, dia akan menjadi pemalu (underestimate)
Jika seorang naka hidup dengan dorongan, dia akan menjadi percaya diri.
Jika seorang anak hidup dengan keadilan, dia akan bijak menjalankan keadilan.
Jika seorang anak hidup dengan penerimaan, ia akan belajar mencintai dunia.

Kuncinya : sebelum saya menjadi orang tua. Saya harus punya Cinta, Ilmu dan Iman.
Dengan Cinta kehidupan akan menjadi indah,
Dengan Ilmu kehidupan menjadi mudah
Dengan iman hidup akan terarah.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar