Minggu, 23 Februari 2014

#Balance of Power

Balance of power yang didasari oleh security dilema dan ditutup dengan diplomasi. kapan konsul skripsimu?..Ibu Mega. Dosenku yang realis memberi komen pada statusku di Facebook tentang pemahamanku belajar HI. Kayaknya komen Ibu Mega adalah  Pijakan beliau dalam mempelajari Ilmu Hubungan Internasional. Kayaknya, saya juga akan mengikuti jejak beliau. :)


Judul Skripsi : Diplomasi  Amerika Serikat melalui Media Film dalam membentuk opini publik (Studi Kasus Film Lone Survival)

Teori  Realis
Asumsi Dasar :
1.       Pandangan pesimis terhadap manusia
2.       Keyakinan bahwa hubungan internasional pada dasarnya konfliktual bahwa konflik internasional diselesaikan dengan perang.
3.       Menjunjung tinggi keamanan nasional dan kelangsungan hidup negara.
4.       Skeptis
5.       Kekuasaan
6.       Hubungan antar pemerintah negara – negara berdaulat

Pemikir
·         Yunani Kuno  :
1.       Thucydides
2.       Niccolo Machiavelli
3.       Thomas Hobes
·         Neorealis (Abad 20)
1.       Hans J Morgenthau
2.       Kenneth Waltz
3.       E. H Carr
4.       As Arnold Molfres
5.       Klauss Knorr
6.       Henry Kissinger

Konsep
1.       Dilemma keamanan
2.       Anarki internasional
3.       Sistem internasional
4.       Hegemoni
5.       Kekuatan militer
6.       Balance of power
7.       Distribusi of power

(Referensi : Robert Jackson dan Goerge Sorensen Pustaka Pelajar)

Balance Of Power (Perimbangan Kekuasaan)
Power dalam perkembangannya adalah hal yang dinamis sedangkan Perimbangan kekuasaan adalah cara mempertahankan kekuasaan. Hans Morgenthau dalam bukunya politic among nations  menyebutkan bahwa kekuasaan memiliki Sembilan unsur 1)Goegrafi, 2)Sumber Daya Alam, 3)Kemampuan Industri, 4)kekuatan Militer, 5)Populasi, 6)karakter nasional, 7)Kualitas diplomasi, 8)Kualitas pemerintahan, 9)Moral nasional.

Dari kesembilan unsur difinisi kekuasaan yang disampaikan oleh Morgenthau maka kekuasaan bersifat terukur dan tidak teukur. Maka konsep balance of power adalah bagaimana suatu negara melihat potensi keadaaan alamnya lalu meningkatkan kualitasnya. Hal ini berpijak dari kepentingan nasional negara masing - masing.

Pasca perang dingin (1989 - sekarang) Amerika memiliki semua elemen kekuasaan yang disampaikan Morgenthau sehingga menjadi satu – satunya negara yang kuat secara Politik, Militer, ekonomi, sosial dan budaya. Dunia menjadi stabil dengan memiliki satu negara yang bertindak sebagai polisi dunia.  Hal ini secara tidak langsung menjadikan Amerika memegang peranan mengendalikan Sistem internasional. Negara yang memegang kendali sistem internasional menjadi standar kebijakan negara – negara lain ketika menentukan kebijakan domestic negaranya. Dalam hubungan internasional sistem ini disebut Unipolar. Sederhananya Unipolar adalah kekuasaan tak tertandingi. 

Sumber: http://3quarksdaily.blogs.com/



Sistem Unipolar  membagi negara menjadi Negara Sentral dan Negara Pinggiran. Sistem unipolar ini kemudian menjadi alat kontrol interaksi antar negara yang beranggapan bahwa Kestabilan internasional tergantung pada distribusi kekuasaan yang seimbang  melalui koalisi sehingga Negara Sentral  membuka kerjasama dengan negara - negara lain yang secara tidak langsung memperluas kekuasaannnya. Negara pinggiran secara tidak langsung merasa tergantung dengan negara sentral. 


Security Dilema (Dilema Keamanan)
Interaksi antar negara menimbulkan aksi dan reaksi. Ketika negara satu meningkatkan kekuatan dalam rangka menjaga keamanan dalam negerinya maka negara lain merasakan bahwa itu sebuah ancaman sehingga turut membuat strategi - strategi kemanan dalam negerinya untuk menghadapi ancaman dari luar. Dalam perkembangannya keamanan internasional tidak hanya aspek militer saja tetapi politik, ekonomi, sosial dan budaya. Maka peningkatan keamanan pun tidak hanya sebatas Militer tetapi dari semua aspek. 
Sikap mawas diri suatu negara dengan membuat strategi/teknis perlawanan,penjagaan negaranya jangka pendek maupun jangka panjang walaupun hanya berdasarkan angan - angan. Jika Negara A melakukan perlawanan kepada negara B. maka Negara B sudah punya Strategi bagaimana melawannya.
Bahasa sederhananya dilema keamanan adalah : ''Buat jaga - jaga''

Diplomasi 
Bahan baku dari Diplomasi adalah Informasi. Harold Nicalson dalam bukunya Diplomasi mendefinisikan bahwa Diplomasi adalah manajemen dalam hubungan internasional melalui negosiasi yang diselengarakan oleh duta - duta negara. Dalam perkembangannnya Diplomasi Goverment to Goverment ini tidak berjalan secara kaku namun lebih fleksibel. Bahasa Sederhananya Diplomasi itu komunikasi '' Strategi mempengaruhi'. Jadi Negara bisa menggunakan medium apa saja untuk saling mempengaruhi.

Jadi penjelasan panjang lebar ini sebenarnya sedang membentuk kerangka berfikir dan merumuskan masalah yang mau diteliti. Agar penjelasan lebih Spesifik kita menggunakan ukuran waktu 2008 -2013.

1. Bagaimana Diplomasi Amerika Serikat Melalui Film memberikan pesannya?
2. Bagaimana Pengaruh publik terhadap Pembentukan Opini AS mempertahankan kekuasaannnya ?

untuk menjawabnya menggunakan tiga pendekatan diatas. 
#Akhirnya.....:)

Referensi : 
Buku
  • Transformasi dalam hubungan internasional aktor. isu dan metodologi. Editor : Yulius P Hermawan, 2007.Yogyakarta. PT Graha Ilmu. 
  • Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Anak Agung Banyu Prawita dan Yanyan Mohamad Yani. 2006. Bandung.PT Remaja Rosdakarya.
  • Geografi Politik. Sri Hayati dan Ahmad Yani. 2007.Bandung. Refika Aditama
  • Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri. Sufri Yusuf. 1989. Jakarta.CV Muliasari






Tidak ada komentar:

Posting Komentar