Balance of power yang didasari oleh security dilema dan
ditutup dengan diplomasi. kapan konsul skripsimu?..Ibu Mega. Dosenku yang
realis memberi komen pada statusku di Facebook tentang pemahamanku belajar HI. Kayaknya komen Ibu Mega adalah Pijakan beliau dalam mempelajari Ilmu Hubungan
Internasional. Kayaknya, saya juga akan mengikuti jejak beliau. :)
Judul Skripsi : Diplomasi Amerika Serikat melalui
Media Film dalam membentuk opini publik (Studi Kasus Film Lone
Survival)
Teori Realis
Asumsi Dasar :
1.
Pandangan pesimis terhadap manusia
2.
Keyakinan bahwa hubungan internasional pada
dasarnya konfliktual bahwa konflik internasional diselesaikan dengan perang.
3.
Menjunjung tinggi keamanan nasional dan
kelangsungan hidup negara.
4.
Skeptis
5.
Kekuasaan
6.
Hubungan antar pemerintah negara – negara
berdaulat
Pemikir
·
Yunani
Kuno :
1.
Thucydides
2.
Niccolo Machiavelli
3.
Thomas Hobes
·
Neorealis
(Abad 20)
1.
Hans J Morgenthau
2.
Kenneth Waltz
3.
E. H Carr
4.
As Arnold Molfres
5.
Klauss Knorr
6.
Henry Kissinger
Konsep
1.
Dilemma keamanan
2.
Anarki internasional
3.
Sistem internasional
4.
Hegemoni
5.
Kekuatan militer
6.
Balance of power
7. Distribusi
of power
(Referensi : Robert Jackson dan Goerge
Sorensen Pustaka Pelajar)
Balance Of Power (Perimbangan Kekuasaan)
Power dalam perkembangannya adalah hal
yang dinamis sedangkan Perimbangan kekuasaan adalah cara mempertahankan kekuasaan. Hans
Morgenthau dalam bukunya politic
among nations menyebutkan
bahwa kekuasaan memiliki Sembilan unsur 1)Goegrafi, 2)Sumber Daya Alam,
3)Kemampuan Industri, 4)kekuatan Militer, 5)Populasi, 6)karakter nasional,
7)Kualitas diplomasi, 8)Kualitas pemerintahan, 9)Moral nasional.
Dari kesembilan unsur difinisi
kekuasaan yang disampaikan oleh Morgenthau maka kekuasaan bersifat terukur dan
tidak teukur. Maka konsep balance
of power adalah bagaimana suatu negara melihat potensi keadaaan alamnya
lalu meningkatkan kualitasnya. Hal ini berpijak dari kepentingan nasional
negara masing - masing.
Pasca perang dingin (1989 - sekarang)
Amerika memiliki semua elemen kekuasaan yang disampaikan Morgenthau sehingga
menjadi satu – satunya negara yang kuat secara Politik, Militer, ekonomi,
sosial dan budaya. Dunia menjadi stabil dengan memiliki satu negara yang
bertindak sebagai polisi dunia. Hal ini secara tidak langsung menjadikan
Amerika memegang peranan mengendalikan Sistem internasional. Negara yang
memegang kendali sistem internasional menjadi standar kebijakan negara – negara
lain ketika menentukan kebijakan domestic negaranya. Dalam hubungan
internasional sistem ini disebut Unipolar. Sederhananya Unipolar adalah
kekuasaan tak tertandingi.
Sumber: http://3quarksdaily.blogs.com/ |
Sistem Unipolar membagi negara
menjadi Negara Sentral dan Negara Pinggiran. Sistem unipolar ini kemudian
menjadi alat kontrol interaksi antar negara yang beranggapan bahwa Kestabilan
internasional tergantung pada distribusi kekuasaan yang seimbang melalui
koalisi sehingga Negara Sentral membuka kerjasama dengan negara - negara
lain yang secara tidak langsung memperluas kekuasaannnya. Negara pinggiran secara tidak langsung merasa tergantung dengan negara sentral.
Security Dilema (Dilema Keamanan)
Interaksi antar negara menimbulkan
aksi dan reaksi. Ketika negara satu meningkatkan kekuatan dalam rangka menjaga
keamanan dalam negerinya maka negara lain merasakan bahwa itu sebuah ancaman
sehingga turut membuat strategi - strategi kemanan dalam negerinya untuk
menghadapi ancaman dari luar. Dalam perkembangannya keamanan internasional
tidak hanya aspek militer saja tetapi politik, ekonomi, sosial dan budaya. Maka
peningkatan keamanan pun tidak hanya sebatas Militer tetapi dari semua
aspek.
Sikap mawas diri suatu negara dengan
membuat strategi/teknis perlawanan,penjagaan negaranya jangka pendek maupun
jangka panjang walaupun hanya berdasarkan angan - angan. Jika Negara A
melakukan perlawanan kepada negara B. maka Negara B sudah punya Strategi
bagaimana melawannya.
Bahasa sederhananya dilema keamanan
adalah : ''Buat jaga - jaga''
Diplomasi
Bahan baku dari Diplomasi adalah
Informasi. Harold Nicalson dalam bukunya Diplomasi mendefinisikan bahwa
Diplomasi adalah manajemen dalam hubungan internasional melalui negosiasi yang
diselengarakan oleh duta - duta negara. Dalam perkembangannnya Diplomasi Goverment to Goverment ini tidak berjalan secara kaku namun
lebih fleksibel. Bahasa Sederhananya Diplomasi itu komunikasi '' Strategi mempengaruhi'. Jadi Negara bisa menggunakan medium apa saja untuk saling mempengaruhi.
Jadi penjelasan panjang lebar ini
sebenarnya sedang membentuk kerangka berfikir dan merumuskan masalah yang mau
diteliti. Agar penjelasan lebih Spesifik kita menggunakan ukuran waktu 2008
-2013.
1. Bagaimana Diplomasi Amerika Serikat
Melalui Film memberikan pesannya?
2. Bagaimana Pengaruh publik terhadap
Pembentukan Opini AS mempertahankan kekuasaannnya ?
untuk menjawabnya menggunakan tiga pendekatan diatas.
untuk menjawabnya menggunakan tiga pendekatan diatas.
#Akhirnya.....:)
Buku
- Transformasi dalam hubungan internasional aktor. isu dan metodologi. Editor : Yulius P Hermawan, 2007.Yogyakarta. PT Graha Ilmu.
- Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Anak Agung Banyu Prawita dan Yanyan Mohamad Yani. 2006. Bandung.PT Remaja Rosdakarya.
- Geografi Politik. Sri Hayati dan Ahmad Yani. 2007.Bandung. Refika Aditama
- Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri. Sufri Yusuf. 1989. Jakarta.CV Muliasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar