Senin, 13 Januari 2014

#Rectoverso...Perayaan Pesan

# Perayaan Pesan di Prodi HI

Selasa, Sore itu dipenghujung tahun 2013. Prodi HI yang selalu Ramai. Pembicaraan seperti sedang mendefinisikan kehadiran kita didunia ini, dijelang pergantian tahun. Diskusi itu mengalir, melompat – lompat. Dari perempuan yang tidak suka kejujuran kata pak Dede, cerita tentang poligami dan pelajaran mencari tuhan oleh Pak Ahmad dan K Asri. 

Saya sedang melist UKM kampus yang akan diundang pada acara Pekan Ilmiah Budaya Islam nanti. Kiki sedang mengedit surat tapi selalu menantang jawaban K asri tentang Poligami. Reza, sebagai wakil Ketua dia punya beban moral untuk tidak meninggalkan kampus duluan hadirnya sebagai pengganti Ketua yang berhalangan, Selalu mondar mandir melihat hasil printer yang jalannnya sungguh lambat tapi pasti. Firasatku, mereka akan melanjutkan estafet perjalanan HIMAHI. Beberapa jam kemudian Pak Aspi pamit, Pak Dede juga, sedangkan teman – teman yang lain sudah pulang duluan.

Suasana sore semakin bermakna. Saat Lovi mulai dengan kekagumannnya pada Jefri yang selalu bangun subuh dan membaca Alkitab. Dia Serasa tertampar sebagai muslim yang sudah diwajibkan menjawab panggilan kemenangan di subuh hari, kadang melalaikannya begitu saja. sampai pada pemahaman apakah dia yang dimaksud domba tersesat itu?... ‘’kamu sudah punya lubangnya Lovi, tinggal digali lebih dalam’’. Jawab K Asri filosofis, meyakinkan Lovi tentang agamanya. Saat Pak Ahmad menimpali dengan kalimat ''akan ada saat – saat kita sudah malas mencari Tuhan'', bahkan kata Tuhan adalah produk sejarah Bayu Menutupnya.

Kita sudah berada dalam fase paling berbahaya dalam perang pemikiran. Akses informasi yang sangat mudah mengaburkan Definisi kita tentang Perempuan, laki laki, agama dan tuhan.

Bahwa meninggalkan 2013 dengan perayaan pesan. Apakah perempuan suka kebohongan? Apa yang bisa jawab jika ditanya tentang Poligami? dan tentang Tuhan?, Terimakasih k Asri sudah berbagi Film Rectoverso cinta yang tak terungkap, diawal sebelum kita bercerita tentang semuanya. saya tidak menyangka Jawabannya ada disana.

- Pada dasarnya manusia adalah bagian dari alam. Jadi pada saat manusia dilahirkan secara natural kita punya bahasa yang sama dengan alam. Itu natural. Sayangnya, pada saat kita beranjak besar kita diajarkan dengan bahasa yang kita ciptakan sendiri jadi, walaupun alam semesta ini memberikan berjuta tanda. kita yang mulai sombong ini tidak akan bisa memahamiya. Rectoverso




Film ini hasil adaptasi dari Novel Dewi Lestari yang dirilis 14 Februari 2013 adalah kumpulan lima cerita pendek tentang cinta yang tak terungkap.  Saya bukan mau membahas  tentang resensinya Filmnya  tapi pemaknaan saya tentang Film ini. Awalnya saya tidak mengerti alurnya tapi karena ini Film Rekomendasi Dosen anadalanku. saya Nonton saja. eh... ternyata setiap kalimatnya ''dalam'' sekali. ini  Film Filsafat.

Tentang Perempuan, Tentang  Agama dan tentu saja tentang Cinta.

Untuk pembahasan perempuan saya menjiblak pakar parenting keluarga bapak Cahyadi Takariawan. Beliau menulis seperti ini ''Istri dikaruniai insting, intuisi atau naluri yang kuat. Ia cepat mengenali perubahan yang terjadi pada suami maupun anak-anak. Ini bermanfaat untuk menjaga kebaikan mereka.

Hal ini karena perempuan memiliki area yang lebih besar di otak yang bekerja pada insting pelacakan. Ketika perempuan berpikir, mereka menggunakan sisi kanan otak yang mengkhususkan diri dalam masalah emosional. Ini menyebabkan perempuan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menangkap isyarat seperti bahasa tubuh, mimik wajah, nada suara, dan lain sebagainya.

Namun di sisi lain, kecakapan intuisi seperti ini telah menyebabkan perempuan kurang tidur dan memicu peningkatan hormon stres. Ketika merasakan isyarat perubahan negatif pada suami dan anak, membuatnya stres dan kurang tidur karena dihinggapi rasa khawatir.

Perempuan dan laki-laki mengungkapkan khawatir dengan cara berbeda. Perempuan memiliki kekhawatiran berlebih karena memiliki tingkat serotonin lebih renda dibandingkan laki-laki. Ini yang membuat perempuan lebih mudah terserang perasaan khawatir. Sementara dengan kadar serotonin yang tinggi, membuat laki-laki bisa lebih bisa meredam kekhawatirannya.

Penelitian membuktikan bahwa perempuan memiliki sel otak yang lebih besar pada bagian yang mengontrol empati. Sementara pola aktivitas pada otak laki-laki menyatakan mereka fokus pada pemecahan masalah dan kurang peduli tentang emosional. 



wah, hebat sekali perempuan. Apalagi ketika mereka menjadi seorang Istri dan Ibu. sampai pada tahap ini buat saya  tugas perempuan sama dengan tugas laki - laki mereka adalah pasangan yang saling membutuhkan tidak ada yang hebat atau lemah masing - masing punya peran tidak bisa dipisahkan. mereka bukan saingan yang harus ada pemenangnya.

lalu tentang Agama, sampai kapanpun jika belajar agama tidak diberikan porsi lebih untuk dipelajari. Maka Ilmu agama yang kita punya tak kan bertambah, bahkan  belajar agama semakin dipelajari semakin kita tidak mengetahui apa - apa. Agama itu buat kita bertindak lebih bernilai lebih punya Ruh sampai ke hati. agama itu buat kita jadi tenang. tidak hanya sebatas identitas tapi terintegrasi dalam kata hati dan perbuatan. sulit, sulit sekali jika hanya dibayangkan tapi jika dilakukan apalagi dengan cinta. kita akan merasakan sesuatu yang tanpa kita bayangkan sekalipun. :)... indahnya Cinta dengan Bimbingan Robb.



Makassar 13 Januari 2014#sambil dengar lagu Perahu Kertas di Kamar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar