Sabtu, 25 Mei 2013

Ketika Media sebagai Aktor


Ruang Publik. sesuai namanya maka aktifitas diruang ini akan dipenuhi media, dan komentar. Komentar tentu saja lahir dari sejarah masing – masing individu. Karena setiap kita punya keyakinannya sendiri. Memilih bekerja di ranah apapun itu semestinya adalah pengabdian - pelayan. Kecuali mental kita membiasakan dilayani. Bekerja sedikit saja mengeluh. Jelas tak tahan kritik dan suka mengkritik. Menghalalkan segala cara.

Pelayan Seni punya kepentingan pada penggemarnya. Pun penggemar berkepentingan terhadap kepuasan estetika. Apakah ada politik?iya. Apakah penting untuk media? Tergantung siapa objeknya. Maka boleh jadi objeknya sangat berpengaruh.

Mau bekerja di ranah apapun tidak terlepas dari kepentingan.

Pelayan di Bank punya kepentingan pada nasabah. Pun nasabah berkepentingan pada Bank untuk menyimpan uang dan aman. Apakah mereka berpolitik? Iya. Apakah penting untuk media? Tergantung siapa objeknya. Maka Boleh jadi objeknya sangat berpengaruh.

Pelayan hotel punya kepentingan terhadap tamu. Pun tamu membutuhkan pelayanan terbaik untuk kenyamanan penginapan. Apakah ada politik ? iya. Apakah penting untuk media? Tergantung siapa objeknya. Maka boleh jadi objeknya sangat berpengaruh.

Pelayan Negara punya kepentingan pada Rakyat. Pun Rakyat berkepentingan pada negara. jelas ini politik. Apakah Penting untuk media ? tergantung siapa objeknya. Maka boleh jadi objeknya sangat berpengaruh.

Mau bekerja di ranah apapun tidak terlepas dari kepentingan.

Hanya saja kita sudah terbiasa dengan kerja social itu baik dan kerja politik itu jahat. Padahal keduanya punya kadar baik dan jahat yang sama. dan Media sudah menjadi Aktor untuk mengalahkan atau memenangkan siapa objeknya yang berpengaruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar