Rabu, 17 April 2013

Proses Berkembang



# Proses Berkembang

 Aku ingin hamil punya banyak anak. bukan karena romantisme melankolis, ingin memadu cinta,  tuntutan usia atau apalah, dan tiba – tiba saja (aku bukan penganut teori tiba – tiba)   teman –teman kecil yang selalu bermain dikamarku bertambah banyak lebih dari lima orang.  memaksaku bermain belajar –belajar, bermain masak – masak  karena aku Punya peralatan dapur serba mini, tentu saja magnet buat mereka, melakukan eksperimen  dari menggoreng telur, membuat mie instan  memasak sayur dll.  membuat kamarku berantan takkaruan. Pulang kuliah dalam keadaan  lelah aku harus menerima kenyataan bahwa, mereka sudah didepan pintu, menungguku melanjutkan bermain belajar – belajar.  really mereka bawel, rese’, berisik dan menjengkelkan sekali bertanya banyak hal, dan suka ngambek kalau melihatku  dekat dengan salah satu diantara mereka, katanya aku pilih kasih, lalu menulis surat dan mengirimkannya padaku dikesempatan lain. Bahkan mereka saling bermusuhan jika kalah merebut hatiku.

oh... begini yah rasanya punya banyak anak, Melelahkan.  tanpa kesabaran yang banyak hanya akan membuatku tidak memberikan yang terbaik buat mereka  karena mereka adalah musuh  ketenangan.

Aku  ingin menjadi orang yang baik, ikhlas  dan pembelajar,  Tanpa kusadari  aku didekatkan dengan sebuah komunitas yang sumpah bikin mendidih, suka terlambat, tidak suka membaca, tidak ada jiwa kompetisi, suka menunda – nunda dan banyak alasan. Mungkin saja Aku terlalu idealis.

Oh... begini rasanya  menjadi baik  selalu bikin sakit hati dan dan  terbawa malas karena lingkungan.
 Tanpa kesabaran yang banyak  selamanya aku tak bisa mengukur seberapa baik, ikhlas dan punya jiwa pembelajar.

Kekurangan pengetahuan akan sulit  punya kesabaran, kemalasan berfikir  akan sulit memaknai sesuatu sebagai proses berkembang. Inspiratorku bilang  Kalau kita tidak sadar kita sakit,  obat apapun tidak akan mujarab.

Ternyata menjadi sabar tidak bisa sekedar teori  dimulut tapi diyakini dihati dan dilakukan dengan pengetahuan dan berfikir.  pantasan selalu digandengkan dengan sholat (iman) bukan sekedar teori dimulut tapi diyakini dihati  dan dilakukan dengan pengetahuan dan berfikir. inspiratorku bilang  itu artinya cinta tidak sekedar kata sifat tapi kata kerja yang butuh pembuktian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar