Sabtu, 25 Januari 2014

#Kiki and friends

Tulisan ini mungkin sedikit lebay atau alay. Terserah kalian lah mau menilai bagaimana. Saya hanya sekedar ingin bercerita. Dan cerita ini saya persembahkan untuk kalian, orang-orang yang selama beberapa bulan terakhir ini menambahkan warna-warna indah dalam kanvas kehidupan monokrom ku.


Kiki (bertopi) n Gina (Red Custom)

Indri

Suci

Marisa

Reza

Angga

Dems


Sedikit bercerita tentang saya. Saya Rizky Aftaria, entah kenapa saat memperkenalkan diri ke orang-orang, saya selalu minta dipanggil KIKI. Padahal sebenarnya saya lebih suka dipanggil RIRIN. Ririn, adalah nama saya sejak kecil. Dan orang-orang rumah dan sahabat saya di Maros memanggil saya dengan nama itu. Entah apa yang ada di pikiran Orang Tua saya sehingga memberi saya nama panggilan yang sangat jauh dari nama asli saya sendiri. Meskipun saya suka dipanggil Ririn, saya lebih suka dipanggil makan, apalagi kalau ditraktir. Yep! Mental anak kost. Dengar kata gretongan, semangat langsung tinggi. Skip.
Tahun 2009 lalu, saya berhasil menembus SNMPTN di Universitas Hasanuddin. Universitas favorit di Kota kita tercinta ini. Waktu itu saya memilih Hubungan Internasional pada pilihan pertama, Ilmu Komunikasi pada pilihan ke dua, dan Teknik Sistem Perkapalan pada pilihan ke tiga. Alhamdulillah saya berhasil lulus pada pilihan pertama saya. Ilmu Hubungan Internasional, jurusan yang passing gradenya paling tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan menempati urutan ke tiga tertinggi passing grade Non Eksakta setelah Akuntansi dan Hukum.
Tentu saja saya sangat bersyukur, mengingat begitu banyak orang yang mendaftar SNMPTN dan saya menjadi salah satu dari sedikit orang yang berhasil menaklukkan SNMPTN dengan kemampuan otak saya sendiri.
Saya memiliki banyak teman di tempat kuliah saya yang dulu. Saya dan teman-teman saya berjuang bersama melewati masa-masa pengkaderan yang sangat menguras tenaga, membuat jari keriting karena menulis tugas resume pengkaderan, membangun mimpi bersama. Tapi sayang sekali lagi kita harus kembali pada rule ‘kita hanya bisa berencana, tuhan yang memutuskan.’
Di Unhas, saya tidak bertahan lama, hanya 3 semester. Ini bukan karena saya tidak bisa bersaing dengan teman-teman yang ada disana. Dan juga bukan karena di DO. Karena saya tidak pernah sama sekali menerima surat DO dari kampus. Ini hanya karena saya. Waktu itu saya merasa bahwa kuliah saya tidak akan berjalan baik jika kondisinya seperti ini. Ibu saya waktu itu sakit dan memang pada saat itu adalah masa-masa terparah penyakitnya. Beliau bahkan sempat masuk RS karena jatuh dari tangga rumah saya . Sebagai anak perempuan yang paling tua dan yang paling dekat dengan ibu, saya merasa mempunyai tanggung jawab untuk merawat dan menjaganya. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti kuliah.
Saya sempat ingin mengambil cuti, tapi saya tidak pernah tahu kan kapan situasi bisa normal kembali dan saya bisa kembali kuliah. Hanya membuang-buang uang jika saya terus membayar SPP, karena pembayaran SPP tetap jalan meskipun kita mengambil cuti. Lebih baik uang yang ada dialihkan untuk biaya pengobatan ibu dan untuk sekolah dua orang adik saya. Apakah saya bodoh? Biarlah, karena inilah saya. Yah saya.
Lilin yang rela terbakar habis demi menerangi orang-orang yang ada disekelilingnya.
Akhirnya tiba pada tahun 2013. Dimana saya berpikir bahwa inilah saatnya untuk saya menghidupkan kembali mimpi-mimpi saya yang sempat mati. Saya teringat pada saran Pembimbing Akademik saya dulu waktu di Unhas yang menyarankan saya untuk pindah ke Universitas Fajar, karena disana juga ada jurusan Hubungan Internasional. Saya menghabiskan waktu 3 bulan untuk mempertimbangkan apakah saya harus kuliah di Unifa atau tidak. Jujur saja saya gengsi berkuliah di swasta, karena sebenarnya saya mampu kuliah di universitas negeri manapun yang saya ingini. Saya pun sempat malu, angkatan 2009 seperti saya baru masuk kuliah lagi di 2013, hahahaha. Tapi demi mimpi, saya rela malu, saya rela kuliah di swasta. Memang dibutuhkan hati yang besar untuk menjalani kehidupan yang besar.
Dan saya pun mendaftar di Unifa.
My world would never be the same anymore. Saya bertemu dengan mereka. Manusia-manusia unik bin ajaib bin aneh bin…. Ah susah dijelaskan dengan bahasa manusia.
Teman pertama saya di kampus adalah Indri dan Suci. Awalnya saya pikir mereka satu sekolahan, atau paling tidak berasal dari daerah yang sama. Tapi ternyata tidak. Mereka baru pertama kali ketemu di Unifa pada saat tes masuk unifa. Padahal Indri dan Suci ini sudah terlihat sangat dekat dan akrab. Mereka juga bertengkar pada saat tes wawancara hanya karena masalah rebutan kursi. Ini mereka baru ketemu lho, tapi sudah bertengkar. Bagaimana nanti pas kuliah yah. -_____-“
Lalu pada saat PMB di Graha Pena saya pun kenal dengan Gina. Salah satu makhluk ajaib yang pernah Tuhan ciptakan di dunia ini.
Sejak PMB sampai masuk kuliah, Saya, Gina, suci dan Indri selalu bersama-sama. Makan sama-sama, jalan sama-sama. Tapi kami bukan teletubbies. Sekali lagi saya tegaskan kami bukan teletubbies, bukan pula semacam gank anak SMA yang labil. Kami hanya kumpulan gadis-gadis manis yang secara tidak sengaja bertemu di Unifa. Yah, kami memang manis dan sudah teruji klinis. Jangan protes.
Setelah itu, hari-hari perkuliahan sebagai mahasiswa baru pun dimulai. Detak detik jarum jam terus berjalan tanpa henti. Membawa kita terus maju kedepan, bertemu dengan suasana baru, tempat baru, dan orang-orang baru. Waktu dan semesta akhirnya mencapai kata sepakat dalam konspirasinya untuk mempertemukanku dengan mereka..
Yah. Mereka. Teman, saudara, sahabat, rekan. Menurutku penamaan seperti itu hanyalah sebuah kata. Karena kehadiran mereka, sosok mereka, terlalu besar untuk ku beri nama. Terlalu berarti.


Suci. Suci adalah orang pertama yang saya kenal saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus. Dia adalah gadis bugis cantik dan manis yang awalnya terlihat normal-normal saja. Tapi setelah beberapa bulan kenal dengan dia, baru ketahuan kalau dia punya kelainan. Suci adalah seorang K-Pop Lovers. Selalu bercita-cita menjadi artis sejak kecil sampai sekarang. Namun karena dia menyadari bahwa potensinya yang sangat luar biasa tidak mendukung, maka dia memutuskan mengganti cita-citanya jadi asisten artis. Katanya sih, yang penting bisa dekat-dekat sama artis dia sudah bisa tersenyum bahagia di akhirat kelak.
Indri. Gadis cantik dengan hidung sensasional ini adalah seorang gadis yang punya kemaluan tapi tidak tau malu. Sumpah demi apa. Indri tidak segan-segan menyapa orang yang tidak dikenalnya, cewek maupun cowok. Dia juga hobi gosipin orang kiri kanan, padahal saya tipikal orang yang tidak suka bergosip. Astagfirullah. Tapi, dibalik semua itu, indri adalah seorang teman yang sangat baik. Tidak pelit. Dan lucu. Kadang saya selalu ketawa-ketawa sendiri kalau ingat tingkah lakunya indri yang kadang memang tidak masuk akal.
Gina. Saya percaya, kalau beberapa tahun ke depan karir Gina akan secemerlang bintang di angkasa. Saya sudah bisa meramalkan bahwa gina akan di rekrut oleh Militer Amerika karena disinyalir bahwa kentut yang dihasilkan oleh proses metabolisme tubuhnya bisa menghancurkan setengah populasi penduduk Rusia. Gina adalah teman satu kamar saya di kos, dan dialah yang bertanggung jawab penuh atas pencemaran udara yang terjadi di kos. Tapi gina ini orangnya baik banget, meskipun memang sedikit jahat untuk orang-orang yang belum mengenal dia secara dekat. Jahat di sini mungkin dalam artian galak, karena dia memang tidak bisa bicara dengan orang lain dengan nada yang normal-normal saja.
Dems. Bukan berlebihan kalau saya bilang Dems adalah manusia yang didalam jiwanya hidup malaikat. Dia adalah salah satu teman yang paling baik yang pernah saya miliki selama saya hidup. Kapanpun, dimanapun, saat kita butuh bantuan, dia selalu bisa diandalkan. Saking baiknya dia, kapanpun saya berdoa, namanya selalu ada di deretan nama-nama yang aku harap selalu diberkahi tuhan. Amin.
Reza. Mungkin saat dia lahir, kepalanya kejatuhan beras 10 kg. Atau mungkin saat lahir, bidan yang membantu proses persalinan tidak sengaja memukul kepalanya dengan terong (jangan tanya terong darimana) hingga akhirnya otak Reza memang sedikit geser. Reza ini orangnya lucu, suka bercanda, dan selalu membuat pipi saya sakit karena ketawa. Tapi dibalik sifat lucunya, reza ini adalah teman yang sangat baik. Tidak pelit. Saya tidak tau kata-kata apalagi yang mesti saya gunakan untuk menggambarkan reza. Karena lebih dari sekedar teman, dia sudah saya anggap sebagai saudara. Thanks Reza untuk mau mendengar curhatan saya selama ini. Meskipun akhir-akhir ini agak menjengkelkan saat saya curhat dengan kamu.
Yuyun. Ini pacar reza. Selucu-lucunya reza, lebih lucu lagi yuyun. Hehehe. Yuyun ini tidak kuliah di kampus yang sama dengan kami. Tapi dia rajin berkunjung ke kos dan selalu mengeluarkan zakatnya dikos. Yep. Yuyun selalu bawa makanan yang selalu disambut dengan beringas oleh anak-anak kos. Menurut saya, Reza beruntung mendapatkan perempuan seperti yuyun, karena orang buta pun bisa melihat bagaimana ketulusan yuyun dalam mencintai reza (ajib!). Begitupun sebaliknya, yuyun pasti beruntung dapat reza. Tidak usah saya jelaskan kenapa. Intinya yah begitu. Semoga yuyun dan reza bisa terus sama-sama, sampai kakek nenek. Amin. Kenapa saya memasukkan Yuyun dalam daftar orang-orang di atas, karenaaaa yuyun tidak pernah saya lihat sebagai ‘pacar teman ku’, tapi sudah saya anggap sebagai teman saya sendiri.
Angga. Tapi kadang dipanggil Panca.Kadang juga dipanggil Rambo. Seorang anak manusia yang dari kecil bercita-cita menjadi seorang polisi. Akan kah cita-citanya terwujud? Tidak usah didoakan pemirsa. Tolong yang tadinya mau berdoa, batalkan saja doanya. Angga ini mungkin senasib dengan reza. Mungkin mereka sama-sama mengalami kekerasan saat proses persalinan dulu. Karena seperti Reza, otaknya angga juga memang agak sedikit geser. Seperti kebanyakan teman-teman yang saya ceritakan di atas, Angga ini orangnya baik sih meskipun kadang-kadang memang menjengkelkan. Tapi bagaimanapun sifatnya, dia tetap sahabat baik saya. Thanks.
Marissa. Yey. Welcome Marissa. Marissa adalah penghuni kos baru. Gadis yang diam-diam ternyata playgirl ini adalah seorang teman yang sangaaaaaat baik. semoga kamu betah berada dalam lingkaran ini yah icha. Apapun yang kamu rasakan, apapun masalahmu, jangan sungkan untuk cerita sama kita-kita. Betah yah kamu di kos, apapun masalah yang terjadi di kos pasti bisa kita selesaikan bersama. Hehehe
Ingatkan saya untuk memasukkan nama mereka ke dalam Ucapan Terimakasih di skripsi saya nanti.
Mereka ini adalah kado yang tuhan kirim untuk saya atas kebesaran hati saya dalam menjalani cobaan-cobaan yang ada dalam beberapa tahun terakhir ini. Mereka ini adalah satu-satunya hal yang membuat saya bersyukur kuliah di kampus saya yang sekarang. Saya menyayangi mereka sesederhana pantai yang menyayangi ombak. Beberapa kalipun ombak datang dan pergi, pantai selalu ada untuk memeluknya.


25 Januari 2014 Repost by Rimar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar