Kita
hanya berencana dan menulis semua mimpi dan harapan. Iya, merencanakan keberhasilan adalah merencanakan
hari esok. Hidup tanpa rencana adalah
merencanakan kegagalan.
Akhir
– akhir masa kuliah dan sedang dalam tugas akhir dengan sejuta rencana yang matang
menurutku adalah kelegaan tersendiri. Saya
tidak takut lagi akan masa depan, tidak shock
future seperti empat tahun lalu. (2006-2010).
Segalanya
seperti tersedia didepan dengan jelas, malah sekarang jadi Shock present akibat masalah keuangan yang tak terkendali (minta
uang terus sama ortu) rasanya uang tak pernah cukup padahal saya bukan tipe
Shopaholic BGT, Palingan juga beli makanan.
J
yah… banyak hal tak terduga membersamai hidup ini. Terlalu banyak hal yang harus
dihadapi dalam hidup ini, Terlalu banyak urusan yang hasus diselesaikan.dalam
hidup ini.
Dengan
merencanakan hari Esok bukan berarti mendahulukan takdir Allah. Tapi lebih memberi
kanal agar air (mimpi) kita tidak merembes kemana – mana dia akan terus
mengalir , terus mengalir sampai ke laut.
Mimpiku dibatasi oleh ruang dan waktu.
‘’’ kak rencananya setelah ini mau kemana?
Pesan pendek dari Amel, saudari yang sudah kuanggap sebagai adik sendiri. saya
tentu saja membalasnya dengan cepat kilat, tanpa harus berfikir lagi, jawaban
yang sudah saya pikirkan semalam suntuk *Segitunya.
Insha Allah setelah ini, pulang
kampung, apply for job selama 2 tahun
agar bisa mendaftar beasiswa S2 Luar Negeri. Dalam penantian kuliah S2
itu jika ada pria yang Sholeh datang melamarku. Aku akan menerimanya.
….. Asiikk…amin
kak,,, Dibalas Amel..
*diujungmalam.#tugas
Akhir
Makassar,16 April 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar