Saya selalu punya kenalan baru ditempat ini, ruang penuh buku, dingin dan tenang. dan akhirnya kami menjadi akrab. Dia memulai pembicaraan dan saya memperkenalkan diri padanya. Kami duduk mengintari meja yang sama, ada beberapa buku yang menjadi referensinya dan juga referensiku, bedanya dia menulis cerita kriminal dan saya menulis tugas akhir.
Dia sudah menulis ceritanya sampai episode 9, yang menurutku ceritanya rumit, perenungan mendalam itu sedikit membutuhkan waktu sendiri. lalu dia menawariku Series Film AS, bercerita tentang seorang perempuan yang mencurahkan pemikirannya menjadi penasehat presiden, yang sedikit banyak menjadi referensi dalam menulis cerita Kriminalnya. Lalu dia bertanya..’’Kak…kenapa tidak ada Film propaganda Pemerintah Indonesia Seperti AS?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar