Pagi itu saya merasa perlu menghadiri sebuah diskusi. Setelah mendapat info dari Dosen. Diskusi yang berbicara tentang Demokrasi, pemilu dan NKRI. Diskusi yang dihadiri oleh begitu banyak professor. Diskusi yang tenang, bersahaja, padat Ilmu. Yah, karena hadir para ilmuan dibidangnya. Sampailah pada penyataan demokrasi yang kita anut ini sangat mahal? bukankah Demokrasi hanya cocok bagi mereka yang sudah kenyang perutnya?, tinggi tingkat pendidikannya? tapi inilah yang paling pas untuk Bangsa ini, kata sang pembicara, dari 13 definisi demokrasi yang sudah dipilah- pilih untuk diterapkan di Indonesia dengan permasalahnnya. Tapi sampai kapan kita harus dalam dinamika tak tentu ini? proses menjadi negara ini belum selesai kata sang pembicara. Indonesia itu negara buatan. Yang bisa saja bubar seperti Uni Soviet atau menjadi Amerika yang kuat secara sistem. sebuah sistem adalah akumulasi dari sejarah panjang yang berdarah – darah.
*** Ditempat yang berbeda dihari yang sama, sekelompok mahasiswa, kelompok elit dijajaran pemuda bicara tentang pemanfaatan sampah dengan penyediaan bank sampah. salah satu cara membangun negeri ini. Sementara mahasiswa yang lain mudah sekali membiarkan sampahnya berserakan.
***Masih ditempat yang sama dengan ruang berbeda, sekelompok mahasiswa menggelar pameran foto dan karikatur. Realitas negeri ini dalam frame. Gambar – gambar dangan sejuta makna. Gambar pemimpin, perempuan, gerak social, anak- anak muda. Sederhana tapi luar biasa.
Mahasiswa. Kelompok elit dijajaran pemuda yang sebentar lagi akan mengganti peran professor berbicara tentang Demokrasi, pemilu dan NKRI untuk melanjutkan proses negeri ini yang belum selesai.
*** Ditempat yang berbeda dihari yang sama, sekelompok mahasiswa, kelompok elit dijajaran pemuda bicara tentang pemanfaatan sampah dengan penyediaan bank sampah. salah satu cara membangun negeri ini. Sementara mahasiswa yang lain mudah sekali membiarkan sampahnya berserakan.
***Masih ditempat yang sama dengan ruang berbeda, sekelompok mahasiswa menggelar pameran foto dan karikatur. Realitas negeri ini dalam frame. Gambar – gambar dangan sejuta makna. Gambar pemimpin, perempuan, gerak social, anak- anak muda. Sederhana tapi luar biasa.
Mahasiswa. Kelompok elit dijajaran pemuda yang sebentar lagi akan mengganti peran professor berbicara tentang Demokrasi, pemilu dan NKRI untuk melanjutkan proses negeri ini yang belum selesai.
Makassar, 15 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar