Rabu Pagi, 26 Feb '14
Minum kopi pagi buat saya adalah cara mempertahankan mood jadi memanaskan air di ricecooker adalah aktifitas awal saat mata terbuka dan melihat jam dinding. Lalu saat kopi sudah diseduh mulai pengembaraan yang lain. Pagi ini, Mengirim pesan pada chika untuk janji bertemu di kampus pukul Sepuluh, membuka evo dan berselancar di dunia maya sebentar saja hanya melihat berita dan mengucapkan selamat hari lahir yang terpampang di sudut kiri laman FB. oh iya, Hari ini Dosen Favorit saya ulang tahun:). Barakallahu fii umurik ya Kak Asri.
Saya sudah di kampus sebelum jam sepeluh. Lima bulan belakangan ini saat masuk gerbang kampus pandangan saya seperti air sungai mencari hilir, mencari sesuatu disisi tertentu akan sumringah jika ada dan cemberut semenit jika tidak ada, dan pagi ini tidak ada. Ada Asbar dan Irfan yuniorku mereka duduk dipelataran saya melempar senyum saja ke mereka karena langsung menuju tempat focopi mengambil copian yang saya titip kemarin. Setelah itu bergabung dengan mereka. saya dan Asbar yang berbagi cerita banyak hal mulai dari bahan skripsinya yang mau fokus pada konflik, cerita tentang skripsiku, dunia sofi dan cerita sepotong peradaban islam. Irfan diam saja mungkin mungkin karena dia yang paling yunior dari kami. Pelataran kampus memang biasanya digunakan mahasiswa seperti halte. Duduk sebentar, jika apa yang dia tunggu tiba maka diapun berlalu. Irfan pergi saat Naldi datang dan sayapun pergi saat chika datang. Asbar entah siapa yang dia tunggu.
Chika minta ditemani ke Bank yang lain setelah kami menyelesaikan pembayaran semester ini di bank yang kerjasama dengan kampus. Di sepanjang jalan naik bentor saya paling banyak bercerita. Chika jadi pendengar saja sedikit menimpali dan tertawa selebihnya saya yang bicara. Kami sama-sama introvert menurutku, buktinya kalau saya diam, chika juga diam saja. Kalau kita berdua diam saja maka perjalanan ini adalah perjalanan seorang diri bukan jalan sama -sama. Ini memang pertama kali chika ditemani olehku ke Bank ini biasanya kalau bukan Vini, Ikki atau Ilham. Begitu kata Chika saat turun dari bentor. Intinya hari ini Chika mentraktir diriku makan kwetiau di Restoran saya pikir kita akan makan kue bakpau yang besar ternyata mie. Untuk masalah kuliner saya tidak terlalu mengambil ruang untuk mengetahuinya karena semua makanan rasanya sama di lidahku. Tapi paling tidak hari ini bertambah lagi referensi menu makananku. Hanya jadi referensi.
Rabu Siang, 26 Feb '14
saya tidak tau itu senyum atau apa tapi yang jelas masih teringat sampe menulis ini. Tapi tidak berani lebih.
memegang buku Adora yang baru dibeli saya tidak sabar membacanya. Memutuskan membeli buku
Adora dengan usia 11 tahun sudah menjadi dosen sebenarnya bukan pada Adoranya, bukan hanya karena saya terkagum - kagum dengan kehebatannya tapi saya seperti sedang melihat mimpiku tentang rumah masa depan tervisualisasikan dengan jelas dalam buku 36 ribu itu. Ya Allah, sesungguhnya engkaulah yang menggerakkan semua ini saat saya menemukan buku ini dideretan kedua rak buku gramedia.
intinya dua kejadian ini saja seperti kilat. Cepat tapi dalam.
Rabu sore, 26 Februari '14
Saya berdiri tidak terlalu lama didepan gedung UNM saat turun dari angkutan kota 07 lalu memperhatikan banyaknya kendaraan yang lewat seperti saling mengejar dari arah kiri begitu cepat, sambil melambaikan tangan pelan -pelan dan mulai menyebrangi jalanan. Angin sore dan laju kendaraan itu membuat jilbabku terbang - terbang namun tidak dengan nafasku yang sengaja kutahan beberapa detik hanya untuk memastikan saya akan baik - baik saja sampai kesebrang jalan. Biasanya saya jalan kaki saja sampai ke rumah guruku di jalan landak. Tapi sore ini kendaran banyak sekali berlalu - lalang belakangan saya tau dari guruku ternyata ada kebakaran di sekitar sini. Saya tidak bertanya lebih lanjut sebab musababnya.
Bentor yang kududuki tadi melewati jalan yang agak rusak menurutku rusaknya akibat musim hujan desember sampai januari lalu. Saya sedikit lompat - lompat dalam keadaan duduk, tapi intinya saya melihat seorang anak yang gerobak hasil memulungnya nyaris masuk got, melihat anak kecil mengisap coki-cokinya dengan minat, melihat bapak penjual stiker yang juga tersenyum padaku, saat pulang kembali ke kos sopir pete-pete bak Valentino Rosi saya ikut membuang badan ke kanan dan kiri mengikuti arah gerak pete -pete yang melaju dengan kencang sambil membunyikan klakson kami seperti mengejar sesuatu karena takut kehabisan waktu, melihat diriku yang begitu beruntung hari ini sampai di kos memanjakan diri dengan segelas capucino dan ayam lalapan dari Yaya sahabatku.
Nikmat mana lagi yang aku dustakan !
Subhanallah semua kejadian hari ini terangkum sempurna dalam Agenda Tarbiyah hari ini. Hadist Arbain ke 18 tugasku dirumah guru di jalan landak. Yaitu tentang Takwa dan Akhlaq Mulia, Bedah buka yang dibawakan Ka fitri tentang Charachter building dan Siroh Sahabiyah yang dibawakan Ka uni tentang Ummu Aiman ra. kasih sayang.
Hidup memang tidak sesederhana semua petuah bijaksana. Tapi saya harus selalu meyakinkan diri bahwa konflik itu menyenangkan selalu mendewasakan dan semua sudah ada penjelasannya.
_Makassar